Table of Content [Tutup]
Arilia.my.id, Belakangan ini, video CCTV Bjorka menjadi viral di dunia maya dan menjadi pembicaraan hangat di jagat internet. Namun, diduga video tersebut memiliki potensi untuk membuat perangkat telepon seluler (ponsel) menjadi nge-lag atau sulit digunakan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna ponsel.
Sebagai seorang pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya memberikan saran kepada siapa pun yang menerima video tersebut untuk segera merestart ponsel dan menghapus pesan yang bermasalah tersebut. Dalam wawancara dengan CNBC Indonesia pada hari Jumat (10/3/2023), ia juga menyarankan untuk mengakses dan melihat video tersebut dari WA Web agar lebih aman.
Menurut Alfons, video tersebut telah dirancang dengan cara tertentu sehingga memiliki kemampuan untuk membuat ponsel menjadi hang atau nge-lag. Fenomena ini disebut sebagai height overflow, di mana ukuran file video yang terlalu besar melebihi batas kapasitas yang dapat ditangani oleh sistem operasi ponsel, sehingga menyebabkan kegagalan sistem.
Sebagai langkah pencegahan, pengguna ponsel disarankan untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan mengakses konten yang belum dikenal atau mencurigakan, serta selalu meng-update perangkat dan aplikasi mereka agar tetap aman dan terlindungi dari ancaman keamanan siber.
Video tersebut diduga akan memanfaatkan keterbatasan spesifikasi pada HP Android tertentu. Hal ini bertujuan untuk memaksa hardware pada ponsel tersebut bekerja melebihi batas jangkauan yang biasanya. Alfons Tanujaya, seorang pakar keamanan siber, menjelaskan bahwa video tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan height overflow pada ponsel Android tertentu dan akibatnya akan terjadi hang atau lag pada ponsel tersebut.
Alfons menambahkan bahwa ponsel yang terdampak oleh video tersebut tidak selalu memiliki spesifikasi yang rendah. Namun, mayoritas ponsel yang terkena dampak tersebut memiliki keterbatasan hardware, yang membuatnya lebih rentan terhadap serangan dari video tersebut.
"Kemungkinan besar, spesifikasi tertentu. Tidak harus spesifikasi rendah tetapi mayoritas spesifikasi rendah karena biasanya memiliki keterbatasan hardware," ungkap Alfons.
Namun, Alfons juga menegaskan bahwa video tersebut tidak berkaitan dengan kasus pencurian data atau keamanan data lainnya. Dampak dari video tersebut hanya akan terbatas pada kerusakan pada ponsel, seperti nge-lag dan hang.
Video berdurasi 9 detik tersebut telah menyebar di berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp, Tiktok, Twitter, dan YouTube. Biasanya, video tersebut akan disertai dengan narasi yang mengklaim bahwa video tersebut akan merusak ponsel.
Alfons menyarankan agar siapa pun yang menerima video tersebut segera melakukan restart pada ponsel dan menghapus pesan yang bermasalah tersebut. Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengakses dan melihat video tersebut melalui WA Web agar aman dari serangan video tersebut.
إرسال تعليق